Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Indonesia Raih Dua Gelar Juara

Written By komputer emanbelas on Senin, 24 Desember 2012 | 00.44



India Terbuka GP Gold


Indonesia Raih Dua Gelar Juara





Senin, 24 Desember 2012 | 00:06 WIB












JAKARTA, Kompas.com - Tim Indonesia akhirnya memastikan diri merebut dua gelar juara di turnamen India Terbuka GP Gold yang berakhir Minggu (23/12).

Dua gelar di rtaih di nomor tunggal pteri dan ganda campuran. Di nomor taunggal puteri, Lindaweni Fanetri keluar sebagai juara pertama turnamen yang berlangsung di Lucknnow, India tersebut.

Lindaweni memerlukan waktu satu jam 12 menit untuk mengalahkan pemain tuan rumah Sindhu PV 21-15,18-21, dan 21-18 pada babak final.

Sebelumnya, gelar pertama Indonesia diberikan ganda campuran Indonesia pasangan Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irwati ini merebut gelar juara setelah mengalahkan pasangan Thailand Nipitphon Puangpuapech/Savitree Amitrapai dengan dua set langsung 21-12 dan 24-22.

Sayangnya gelar ketiga gagal dipersembahkan oleh ganda puteri Komala Dewi/jenna Gozali menghadapi  ganda vThailand Savitree Amitrapai/Sapsiree Taerattanachai, ganda Indonesia tampil gugup dan menyerah mudah 12-21 6-21.

Namun dua gelar ini telah cukup membuat Indonesia meraih gelar terbanyak. Tiga gelar lainnya dibagi rata antara tuan rumah India, Thailand dan Korea Selatan.





Sumber :


tournamentsoftware





Editor :


A. Tjahjo Sasongko
















00.44 | 0 komentar | Read More

Ziarah ke Yogya, Slank Tanam Pohon di Merapi


Jumpa pers Slank dengan wartawan di Jakarta Selatan

Jumpa pers Slank dengan wartawan di Jakarta Selatan (sumber: Yanuar Rahman)




Selain tanam pohon, Slank juga ziarah ke makam Kiai Mufid, di pesantren Pandanaran.



Personel grup band ibukota Slank menanam sejumlah pohon di lereng Gunung Merapi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. "Aksi peduli lingkungan ini dalam rangka perjalanan X-Traligi Slank dan Ki Ageng Ganjur yang ke 41," kata produser Slank, Arifah Fauzi, di Yogyakarta, Sabtu (22/12).



Menurut Arifah, selain menanam pohon, Slank juga menyempatkan diri berdoa bagi para korban bencana letusan Gunung Merapi 2010. "Perjalanan religi Slank di kota Yogyakarta ini dimulai dengan ziarah ke makam Kiai Mufid Masud di komplek Pondok Pesantren Pandanaran, Ngaglik, Sleman. Ziarah ke makam Kiai Mufid ini untuk jasa-jasa beliau agar bisa ditiru," katanya. 



Arifah mengatakan, perjalanan X-Traligi Slank bersama dengan Ki Ganjur sebelumnya juga dilakukan di 40 kota-kota besar yang ada di Sumatra dan Jawa. "Kali ini giliran Slank hadir di Kota Yogyakarta. Saat ini Slank datang dengan personel lengkap yakni Bim-bim (drum), Kaka (vokal), Ivanka (bass), Ridho (gitar), dan Andee (gitar)," katanya. 



Ngatawi Al-Zastrow atau Kiai Ganjur mengatakan, perjalanan yang dilakukan Slank ke pesantren-pesatren merupakan metamorfosis religius. "Setiap orang mengalami perjalanan religius dan apa yang dialami Slank pada waktu-waktu sebelumnya, pada saat terkena narkoba, juga merupakan perjalanan religiusnya," katanya. 


00.15 | 0 komentar | Read More

Gunakan UU Pencucian Uang Menjerat Angie




Korupsi


Gunakan UU Pencucian Uang Menjerat Angie





Penulis : Khaerudin | Minggu, 23 Desember 2012 | 23:37 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com-  Komisi Pemberantasan Korupsi seharusnya tak perlu ragu menggunakan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang untuk menjerat Mantan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Angelina Sondakh.


Begitu KPK menemukan fakta yang tidak sesuai antara penghasilan yang sah dengan kekayaan Angelina Sondakh, saat itu juga seharusnya digunakan UU  Tindak Pidana Pencucian Uang.


"Jika KPK temukan kejanggalan atau ketidakseimbangan antara penghasilan yang sah Angelina Sondakh seperti yang muncul dalam tuntutan KPK, seharusnya sejak awal digunakan UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang)," kata peneliti hukum Indonesia Corruption Watch, Febri Diansyah di Jakarta Minggu (23/12/2012).


Sebelumnya, dalam sidang tuntutan terhadap Angelina Sondakh alias Angie, Kamis lalu, jaksa KPK hanya menuntut politikus yang juga mantan Puteri Indonesia tersebut dengan pasal-pasal UU Tindak Pidana Korupsi.


Dalam tuntutannya jaksa memang menyebut ada ketidaksesuaian antara penghasilan sah Angie baik sebagai anggota DPR maupun orang yang sering tampil di televisi dan berbagai acara diskusi, dengan kekayaan yang dikuasainya.


Namun jaksa tak menggunakan pasal-pasal UU TPPU untuk menjerat Angie. Jaksa hanya menggunakan Pasal 18 UU Tipikor yang menyebutkan, harta kekayaan yang diperoleh dari hasil korupsi bisa dirampas oleh negara.


"Sekarang kita tinggal berharap hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, memaknai substansi yang ingin dicapai pada Pasal 18 UU Tipikor, bahwa ada pidana tambahan berupa perampasan aset yang diduga diperoleh dari hasil korupsi terdakwa," kata Febri.






Editor :


Tjahja Gunawan Diredja















00.09 | 0 komentar | Read More

Aneh, Pengembangan Energi Terbarukan Lambat




Energi Alternatif


Aneh, Pengembangan Energi Terbarukan Lambat





Penulis : Khaerudin | Minggu, 23 Desember 2012 | 23:23 WIB











JAKARTA, KOMPAS.com-  Pengembangan energi terbarukan oleh pemerintah yang lambat dinilai aneh. Terlebih Dewan Perwakilan Rakyat sebenarnya telah menyetujui anggaran sebesar Rp 1 triliun untuk pengembangan energi terbarukan.


Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, pernyataan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Rudi Rubiandini bahwa salah satu kendala pengembangan energi terbarukan adalah soal harga yang mahal, justru tak bisa diterima dan aneh.


"Ini sikap yang sangat disayangkan, mengingat DPR telah menyetujui anggaran Rp 1 triliun untuk mengembangkan energi terbarukan. Apalagi dari jumlah itu yang terserap hanya dua persen," ujar Fadli di Jakarta, Minggu (23/12/2012).


Menurut Fadli, dari fakta tersebut sebenarnya terlihat pemerintah tak serius menggarap energi terbarukan.


"Anggarannya sudah ada dan sudah disediakan tapi tak dimanfaatkan maksimal. Malah berdalih bahwa proses pengembagan energi terbarukan terhambat biaya," kata Fadli.






Editor :


Tjahja Gunawan Diredja
















00.02 | 0 komentar | Read More

Penembak Misterius Sasar Shelter Transjakarta BNN





Penembak Misterius Sasar Shelter Transjakarta BNN





Penulis : Fabian Januarius Kuwado | Minggu, 23 Desember 2012 | 22:51 WIB












JAKARTA, KOMPAS.com - Kaca Shelter Transjakarta Cawang BNN, Koridor VII, Kramat Jati, Jakarta Timur, menjadi sasaran penembak misterius, Minggu (23/12/2012) malam. Polisi dari Polsek Kramat Jati pun mendatangi lokasi.


Ade Rosa (30), salah seorang karyawan Shelter mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 19.35 WIB, saat sebuah bus Transjakarta baru mengangkut sekitar 20 orang penumpang.


"Tiba-tiba ada suara dor, bunyinya kencang sekali. Pas saya lihat kacanya sudah pecah," ujar Ade saat ditemui Kompas.com di lokasi kejadian, Minggu malam.


Ade mengaku tak jelas dari mana arah tembakan tersebut. Namun yang pasti, Ade dan tiga orang rekannya yang bertugas di Shelter itu sudah melihat kaca yang berhadapan dengan Jalan MT. Haryono sudah dalam kondisi pecah cukup lebar.


"Ada empat orang kami di sini. Nggak ada apa-apa sebelumnya, saya juga nggak tau itu arahnya dari mana," lanjutnya.


Tak ada korban jiwa atas indisen itu. Salah seorang rekan Ade pun kemudian melapor ke Kantor Kepolisian Sektor Kramat Jati sekitar pukul 21.30 WIB setelah melakukan koordinasi dengan pimpinannya.


Berdasarkan pantauan Kompas.com, kaca yang menjadi sasaran penembakan, memiliki ukuran sekitar 2 x 1,5 meter persegi dengan tebal kaca sekitar 5 milimeter. Kaca itu berada di sisi kanan bersebelahan dengan loket karcis Transjakarta.


Hingga kini, Polisi masih berada di lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan. Kepala Kepolisian Sektor Kramat Jati, Kompol Andini tampak ikut dalam olah tempat kejadian perkara tersebut.


















00.00 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger