Nusa Dua - Pertemuan tingkat dunia bidang budaya atau World Culture Forum, yang digelar di Bali pada 24-27 November 2013, disebut akan melahirkan sebuah kesepakatan yang dinamai "Bali Promise". Hal itu seperti dikatakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, hari ini.
"Hasil akhir akan disampaikan pada Selasa sore, dalam bentuk 'Bali Promise'," kata Mendikbud, dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Minggu (24/11).
Dikatakan Nuh, "Bali Promise" akan berisi kesepakatan negara-negara dalam bidang budaya. Menurutnya pula, kata "promise" sendiri digunakan karena kesepakatan tersebut bersifat nonstruktural dan nonpolitik.
"Sama sebagaimana budaya lintas agama dan negara," ujarnya, sembari menambahkan bahwa sejauh ini di dunia belum ada kesepakatan seperti "Bali Promise".
Lebih jauh, Mendikbud mengatakan bahwa baru kali ini kekuatan budaya dibahas secara mendunia, berkelanjutan serta utuh, dalam forum WCF. "Indonesia menggagas WCF untuk melengkapi pembangunan yang berkelanjutan," jelas mantan Rektor ITS itu pula.
Menurut Mendikbud lagi, pembangunan memang tidak hanya dilihat dari aspek ekonomi, politik, lingkungan, tetapi juga dilihat dari aspek budaya. Ia pun mengaku berharap budaya dapat mendukung pembangunan yang berkelanjutan, serta menghubungkan yang tidak terhubung.
Mendikbud pun berharap agar kegiatan tersebut bisa terlaksana secara rutin. Forum kali ini sendiri diikuti puluhan pejabat tinggi negara, akademisi, budayawan, dan peserta dari institusi lainnya.
Untuk diketahui, Indonesia memang menggagas WCF yang diselenggarakan mulai tahun ini. Ide tersebut sendiri sudah ada sejak 2005, namun baru terwujud pada 2013.