Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Lorenzo Bisa Saja Membalap di Laguna Seca

Written By komputer emanbelas on Senin, 15 Juli 2013 | 00.44





SAXONY, KOMPAS.com - Jorge Lorenzo boleh saja memposting pernyataan lewat aku Twitter-nya yang menyatakan bahwa dia tak akan membalap pada GP Amerika Serikat pekan depan di Sirkuit Laguna Seca. Tapi tim Yamaha mengindikasikan kalau keputusan ini belum final.

"Kami senang bahwa operasi Jorge selesai dengan lancar, kemarin, dan kami berharap dia akan pulih dengan cepat," kata Direktur Tim, Massimo Meregalli.

"Kami belum membuat keputusan kapan dia akan kembali membalap, tapi kami akan membawa krunya ke Laguna untuk bersiap dengan segala kemungkinan."

Lorenzo menjalani operasi lanjutan untuk membetulkan pelat yang menjaga collarbone kirinya, setelah mendapat kecelakan parah pada sesi latihan bebas kedua di Sirkuit Sachenring, Jumat (12/7/2013).

Sebelumnya, Lorenzo mengeluarkan pernyataan lewat akun Twitter-nya, "Untuk orang-orang yang bertanya tentang Laguna, saya katakan bahwa saya tidak ingin mengambil risiko lebih dan (memilih) menjalani pemulihan yang bagus. Sampai jumpa di Indy (Indianapolis)!"

Indianapolis adalah balapan seri kesepuluh yang akan digelar pada 16-18 Agustus, setelah Laguna Seca.

Masih ada waktu sekitar lima hari sebelum sesi latihan bebas pertama GP AS digelar. Dalam jangka waktu tersebut, masih banyak kemungkinan terjadi, termasuk seandainya Lorenzo memutuskan untuk ikut balapan di Laguna Seca.




Editor : Pipit Puspita Rini

















00.44 | 0 komentar | Read More

Dianggap Mirip \"Srimulat\", Jokowi Diyakini Menangi Pilpres 2014





JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) diyakini dapat memenangkan kursi presiden 2014 secara mutlak dan meyakinkan. Penilaian ini berdasarkan hasil penelitian kualitatif yang dilakukan Institute for Transformation Studies (Intrans).

“Seluruh prasyarat dan atribut ideal dimenangkan Jokowi sehingga diyakini jika Jokowi maju dalam pilpres 2014, Jokowi akan memenangkan kursi Presiden 2014 secara mutlak dan meyakinkan,” kata Direktur Eksekutif Intrans, Saiful Haq saat memaparkan hasil penelitian lembaganya di Jakarta, Minggu (4/7/2013).

Penelitian Intrans yang dilakukan pada Mei-Juli 2013 ini mengukur persepsi dan sikap pemilih terhadap asosiasi atribut kandidat capres dan cawapres 2014. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif yang melibatkan 150 responden yang dibagi dalam 10 kelompok focus group discussion (FGD). Dalam setiap diskusi dilakukan pendalaman subtansi pertanyaan riset dengan menggunakan metode diskusi mendalam dengan dipandu oleh seorang fasilitator.

Srimulat

Menurut hasil penelitian, minat dan sikap responden yang memenangkan Jokowi sebenarnya banyak dipengaruhi atribut “merakyat’, bukan dilihat dari rekam jejak, karir, atau keputusan politik yang pernah diambil Jokowi selama ini. Saiful mengatakan, sebagian besar responden melihat Jokowi sebagai sosok yang sama dengan rakyat kebanyakan sehingga masyarakat merasa memilih kaumnya sendiri saat menetapkan pilihan kepada Jokowi.

“Sehingga identifikasi masyarakat dengan Jokowi sama dengan melihat opera lawak, srimulat, tidak ada jarak antara rakyat kebanyakan dengan Jokowi sehingga bahasa yang muncul bahasa ndeso sehingga rakyat merasa memilih kaumnya sendiri,” sambung Saiful.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan, secara konsisten responden mengidentifikasikan nama Jokowi hanya sebagai presiden, tanpa pernah memasukkannya ke dalam kategori wakil Presiden.

Selain Jokowi, ada dua nama lain yang hanya diidentifikasikan sebagai calon presiden, yakni Megawati Soekarnoputri, dan petinggi Partai Nasdem, Surya Paloh. “Jokowi dalam survei kuantitatif sudah menembus hampir 25 persen dan kualitatif Jokowi disebut calon ideal, dan kalau pemilu presiden diikuti Jokowi, kami pastikan Jokowi bisa memenangkan pilpres,” ucap Saiful.

Menanggapi hasil penelitian ini, sosiolog Universitas Gajah Mada Ari Sudjito mengatakan, tak ada alasan bagi PDI-Perjuangan untuk tidak mengusung Jokowi sebagai calon presiden 2014.

“Memang dilema PDI-P adalah apakah dia akan majukan Jokowi dengan konsekuensi banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan di Jakarta. Tapi kalau tidak, tidak ada calon yang cukup kuat,” tuturnya.




Editor : Heru Margianto


















00.09 | 0 komentar | Read More

Transaksi Ganja di Bulan Puasa, Bandar dan Pembeli Diciduk





JAKARTA, KOMPAS.com - Bulan Ramadhan nampaknya tidak membuka pintu taubat bagi Ade Hirman dan Iksan Samsul. Keduanya tetap melaku kan transaksi narkotika jenis ganja. Akibatnya, keduanya pun diringkus oleh aparat kepolisian.


Kepala Unit II Satuan Narkoba Polres Metro Jaka rta Timur,AKP Lamser Parasibu mengungkapkan pertama pihaknya menangkap Ade di depan Mas jid Toledo Jalan Lapan Pasar Rebo, Jakarta Tim ur pada Jumat,12 Juli 2013 atas laporan warga.


"Dari tangan tersangka, ditemukan barang bukti satu bungkus koran berisi ganja seberat 100 gr am," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (14/7/2013) sore.


Setelah diinterogasi, Ade mengaku barang haram tersebut didapatnya dari seorang bandar bernama Iksan Samsul di Jalan Mekar Sari, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Tidak menunggu waktu lama, aparat kepolisian pun melakukan cek lokasi itu. "Di rumah tersangka, kita menyita 14 bungkus besar berlakban warna coklat berisi daun ganja. Total beratnya ada 14 kilo gram," lanjut Lamser.


Kini, kedua tersangka pun meringkuk di ruang tahanan Polres Jakarta Timur sambil kepolisian melakukan pengembangan kasus narkotika itu. Keduanya diancam Pasal 111 ayat 1 dan Pasal 112 ayat 1 Undang-Undang No 23 Tahun 2009 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.


Kepala Subbagian Humas Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Didik Haryadi mengimbau bagi seluruh warga agar menjaga kesucian bulan Ram adhan. Jika ada hal-hal yang mencurigakan dan diketahui warga, diimbau untuk segera melapor kepada aparat kepolisian untuk ditindaklanjuti.





Editor : Erlangga Djumena
















00.00 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger