Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Siaran Kompetisi Terbaik Pasca Libur Idul Fitri

Written By komputer emanbelas on Senin, 12 Agustus 2013 | 00.44






JAKARTA, Kompas.com - Memanfatkan  momentum hari Raya Idul Fitri 1434 Hijirah,First Media berkomitmen memanjakan pelanggan setianya dengan siaran olah raga terbaik.

Penggemar sepakbola Liga Inggris pun tak akan ketinggalan untuk menyaksikan pertandingan perdana musim 2013-2014 salah satu kompetisi sepakbola terbaik di dunia itu melalui channel BeInSPORT (BeInSPORT1 dan BeInSPORT2). Sementara penggemar tinju mau pun olah raga tarung lainnya, dimanjakan lewat channel Fight Sports.

First Media juga membuka akses ke semua channelHomeCable secara gratis mulai tanggal 8 - 18 Agustus 2013. HomeCable merupakan salah satu feature unggulan First Media yang menampilkan berbagai macam channel televisi nasional dan internasional dalam format Standard Definition (SD) dan High Definition (HD).

Mico Kaliki selaku Division Head Marketing Communication, PR & Branding menyatakan, ”Semua channel dapat dinikmati seluruh pelanggan First Media, di mana hal ini membuktikan bahwa First Media turut memberikan pelayanan istimewa untuk pelanggan HomeCable di momen penuh berkah ini”.

Para pelanggan akan dapat menikmati program-program unggulan termasuk film-film box office Hollywood melalui channel FOX Movie Premium dan HBO. Selain itu penggemar drama dan film Asia, seperti Korea, Jepang, dan India pun dapat menyaksikan aktor dan aktris favorit mereka melalui channel NHK, KTV, dan Star Plus setiap harinya selama lebih dari satu minggu. Bukan hanya tayangan atau program favorit dan terpopuler saja yang bisa disaksikan, tetapi juga bisa dinikmati dengan kualitas HD.

Keuntungan lainnya juga didapatkan oleh pelanggan First Media yang telah memiliki First Media Digital Recorder diantaranya kekuatan merekam selama 300 jam dan dengan terbukanya akses ke semua channel para pelanggan First Media bisa merekam tayangan favorit mereka dan memutarnya kembali kapan pun mereka inginkan. (*/)




Editor : Tjahjo Sasongko















00.44 | 0 komentar | Read More

Kurang Waktu Untuk Keluarga dan Anak, Mi'ing Minta Maaf


Jakarta - Hari raya Idul Fitri menjadi momen spesial untuk berkumpul bersama keluarga dan sahabat. Begitu pula yang dilakukan oleh Dedi Suwendi Gumelar alias Mi'ing. Menurut mantan anggota grup lawak Bagito yang kini berprofesi menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu, Mi'ing merasa kesibukannya sebagai anggota legislatif begitu menyita waktunya bersama keluarga.


"Buat saya masalah waktu bertemu keluarga bukan lagi masalah kuantitas, tapi masalah kualitas. Karena disela-sela kesibukan, saya masih sempatkan diri saya untuk mengantarkan anak-anak ke sekolah, dan disitu saya selalu sempatkan berbicara dari hati ke hati dengan anak-anak saya agar saya tahu keluhan mereka," ujar Mi'ing.


Dilanjutkan kakak pelawak Didin Bagito itu, kesibukannya menjadi anggota DPR RI mengharuskan dirinya untuk terus fokus mengurusi masalah yang terjadi di masyarakat. Sehingga dia selalu berbagi tugas dengan sang istri untuk mengurusi urusan keluarga.


"Saya selalu berbagi tugas dengan istri, agar keharmonisan keluarga masih tetap terjalin. Dan karena kerelaan saya menghabiskan waktu dengan konstituen saya, sehingga dengan intensitas keluarga berkurang, itu sebuah konsekuensi," kata Mi'ing.


"Makanya saya setiap hari meminta maaf sama keluarga saya karena banyak yang waktu yang kurang bagi keluarga," lanjut Miing.


Miing sendiri bersyukur meski banyak waktu yang tersita untuk keluarganya, namun keluarganya tetap mendukung aktivitasnya.


"Saya bersyukur keluarga paham aktifitas saya. Karena sebelum saya jadi politisi, aktivitas saya sebagai pelawakpun sudah jarang di rumah, apalagi sekarang jadi anggota DPR. Mereka juga paham bahwa saya ini adalah cowok panggilan. Dan dukungan keluarga itulah yang saya jadikan suporting power buat saya untuk terus berusaha membahagiakan keluarga dan masyarakat," pungkasnya.


00.16 | 0 komentar | Read More

PD Umumkan 17 Anggota Komite Konvensi




Ketua Dewan Pembina Dewan Pembina Pusat Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, mengadakan jumpa pers di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin (11/7/2011). Ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat, prihatin dengan situasi politik di Tanah Air belakangan ini. Kompetisi politik diwarnai dengan dengan politik politik pecah belah atau devide et impera yang pernah dijalankan pemerintah kolonial zaman dulu. | KOMPAS/ALIF ICHWAN









JAKARTA, KOMPAS.com- Jero Wacik selaku Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Minggu (11/8), mengumumkan nama para anggota Komite Konvensi Calon Presiden dari Partai Demokrat.

"Keputusan komite sesuai dengan Surat Keputusan Nomor 19 Tahun 2013 tentang Pembentukan Komite Konvensi Calon Presiden terdiri dari 17 orang, " kata Jero Wacik saat pengumuman Komite Konvensi Partai Demokrat, di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Minggu (11/08/2013).

Jero menuturkan, 17 orang diantaranya berasal dari 7 orang kader Partai Demokrat dan 10 orang dari eksternal Partai. "Ketua Komite Konvensi, Muhammad Maftuh Basyuni (mantan Menteri Agama ), Taufiequrachman Ruki (mantan anggota Badan Pemeriksa Keuangan ) sebagai Wakil Ketua Komite , Suadi Marasabessy (anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ) sebagai Sekretaris Komite dan A. P Andi Timo Pangerang (Wakil Ketua Komisi XI Partai Demokrat) sebagai Bendahara Komite ," ungkap Jero.

Adapun anggotanya, kata Jero Wacik terdiri dari, Soegeng Sarjadi (pengusaha ) Margiono (Ketua PWI), TP Rachmat (pengusaha ), Efendy Gazali (pengamat Komunikasi Politik), Christianto Wibisono (ekonom ), Indrawaty Sukadis (anggota komisi IX Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin (Ketua DPP Partai Demokrat ), Hinca Panjaitan (anggota Sekretaris Bidang Komunikasi Publik dan Informasi DPP partai Demokrat), Wisnu Wardhana (pengusaha ), Putu Suasta (Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat), Humprey R Djemat (pengacara), Charis Rully dan Vera Febyanthi (anggota DPR Partai Demokrat).

"Komite Konvensi diberikan tugas oleh Partai Demokrat untuk menyelenggarakan Konvensi Partai Demokrat untuk menetapkan dan mengusulkan Calon Presiden 2013 yang akan disusung Partai Demokrat sesuai Ketentuan Konvensi," kata Jero.

Jero mengungkapkan, pelaksanaan Konvensi sesuai Angaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). "Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Konvensi wajib berpegang teguh pada AD/ART serta peraturan Tata Tertib Majelis Tinggi Partai Demokrat, " imbuh Jero.

Tidak hanya itu, Majelis Tinggi Partai Demokrat dalam surat keputusannya menjelaskan struktur organisasi dan kewajiban anggota konvensi yang ditetapkan oleh Ketua Komite Kovensi dengan mempertimbangkan saran dari anggota konvensi setelah capres ditetapkan.




Editor : Egidius Patnistik
















00.10 | 0 komentar | Read More

BI Yakin Nilai Tukar Rupiah Membaik






JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah sudah menguat beberapa hari belakangan. Data per hari ini, nilai tukar berada di posisi Rp 9.929. Bank Indonesia (BI) yakin, rupiah terus akan menguat seiring dengan perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS).

"Meski ketidakpastian global masih tinggi, namun diperkirakan tekanan pada nilai tukar akan berkurang seiring dengan perbaikan ekonomi AS," jelas Direktur Departemen Komunikasi, Peter Jacobs, Jumat, (28/6/2013).

BI berharap, tingkat ekspor akan meningkat seiring perbaikan di negeri Paman Sam. Namun, untuk sementara ini, memang tekanan terhadap rupiah masih ada.

Oleh sebab itu, BI akan mementingkan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar, moneter, dan makro ekonomi nasional. Namun, BI tidak akan menetapkan angka nilai tukar rupiah untuk bertahan di level nominal tertentu.

BI pun akan mengorbankan cadangan devisa untuk menjaga posisi nilai tukar. Peter bilang, BI tak akan menetapkan angka psikologis cadangan devisa sebesar US$ 100 miliar. Namun ia mengaku tak tahu berapa posisi cadev akhir bulan ini. Pada Mei kemarin, cadev Indonesia sudah menurun ke posisi US$ 105,149 miliar dari sebelumnya US$ 107,269 miliar di bulan April.

Menurut BI, posisi cadev saat ini masih cukup untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. "Karena jauh di atas kebutuhan standar internasional," sebut Peter.

Kemudian, bank sentral ini melihat adanya total outflow yang terjadi sebagai uang panas. Ini pun menurutnya lazim, melihat situasi perekonomian yang tidak pasti. Peter menyatakan posisi outflow sekarang cenderung menurun dan membuat nilai tukar Rupiah relatif stabil.

Untuk itu, BI juga berusaha untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas di pasar. Terlebih, adanya peningkatan kebutuhan valas untuk pembayaran utang luar negeri dan repatriasi keuntungan korporasi. Peningkatan ini umum terjadi di periode akhir bulan dan akhir semester.(Annisa Aninditya Wibawa)




Editor : Bambang Priyo Jatmiko













00.02 | 0 komentar | Read More

Seminggu Libur Lebaran, 28 Kebakaran Terjadi di Jakarta






JAKARTA, KOMPAS.com - Selama seminggu libur hari raya Idul Fitri 1434 Hijriah, mulai dari 3-11 Agustus 2013, sebanyak 28 peristiwa kebakaran terjadi di Jakarta.

Kepala Seksi Informatika BPBD DKI, Bambang Surya Putra dalam rilis pers yang diterima Kompas.com mengatakan peristiwa itu kebanyakan terjadi di pemukiman padat penduduk. "Mulai dari 3-11 Agustus 2013 telah terjadi 28 kali kebakaran," kata Bambang, Minggu (11/8/2013).

Dari 28 kebakaran itu, empat orang meninggal dunia. Tiga orang meninggal pada kebakaran pada 8 Agustus di Jalan Tanah Koja, Jakarta Utara, yaitu Dina Yulianti (12), Mohamad Fadli (10), dan Doni (4). Sedangkan seorang lagi meninggal akibat serangan jantung, yaitu Abuna, ketika terjadi kebakaran di Jalan Sinar Budi Jembatan Dua, Jakarta Utara.

Selain menyebabkan korban jiwa, peristiwa kebakaran selama kurang lebih satu minggu itu mengakibatkan sebanyak 152 bangunan hangus, dan 121 KK atau sebanyak 509 jiwa kehilangan tempat tinggal.

Bantuan yang hingga saat ini masih dibutuhkan para korban kebakaran adalah pakaian seragam sekolah dan buku-buku pelajaran. "Kami juga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan. Tapi, kalau ada warga yang bersimpati, dapat menyampaikan bantuan langsung kepada korban," kata Bambang.

Ia menjelaskan sebanyak 92,86 persen kebakaran disebabkan karena korsleting listrik, 3,57 persen disebabkan oleh api rokok, dan 3.57 persen disebabkan oleh ledakan tabung gas.

Hal tersebut, kata dia, menunjukkan rendahnya kesadaran masyarakat dalam keamanan penggunaan listrik di rumah.




Editor : Egidius Patnistik
















00.00 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger